Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

CATATAN MONDOK 2



Oleh : @elrosyadi296

Kamis, 01 Mei 2014

Intermezzo

- Khasiat Asmaul Husna

a. القدوس

Jika kuasa mengucapkan “yaa Quddusu” 100x setiap hari setelah tergelincirnya matahari, maka kita akan terjag adari semua penyakit hati.

b. الغفار

Sambil beriktikaf (diam dalam masjid dalam keadaan suci) bacalah “yaa Ghoffaru) 100x sambil menunggu datangnya sholat jum’at. Insya Alloh, Alloh akan mengampuni dosa kita.

c. السميع

Kalo ingin do’anya mustajabah, dan pendengaran telinga tetap tajam, maka biasakanlah membaca “yaa sami’u” setiap hari menurut kemampuan. Lebih-lebih setelah sholat dhuha 2 rakaat. Insya Alloh segalanya mustajab.

d. البصير

Sebelum sholat jum’at bacalah “yaa bashiru” 100x, maka dengan ini Alloh akan menjadikan terang hatinya, cerdas otaknya, dan selalu diberi taufiq, dan hidayah.

e. الحكيم

Cocok untuk santri atau pelajar atau siapa saja seyogyanya banyak membaca “yaa hakimu” setiap pagi atau sore agar menjadi orang yang cerdas dan lancer dalam menghafal atau yang lainnya. Bacalah kurang lebih 300x

*) catatan sebelum membaca asmaul husna, terlebih dahulu membaca :

لا اله الا الله وحده لاشريك له له الملك وله الحمد بيده الخير وهو على كل شيء قدير لا اله الا هو له الاسماء الحسنى 

(laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku wa lahulhamdu biyadihilkhoir wahuwa ‘ala kulli syai`in qodiir, laa illa huwa lahul asmaul husnaa)

Setelah selesai membaca asmaul husna, dilanjutkan dengan membaca :

سبحان من له الاسماء الحسنى والصفات العليى سبحانه وتعالى عما يقول الظالمون علوا كبيرا 

(subhana man lahul asmaul husna washshifatul ‘ulya subhanahu wata’alaa ‘amma yaquludzdzolimuna ‘uluwwan kabiiro)

[Sahli, Mahfudi, Himpunan Ayat-ayat Al-Qur’an dan Khasiat Basmalah Surat Al-Fatihah Ayat Kursi Surat Al-Ikhlas Surat Al-Qodr dan Asmaul Husna : 2009 : Pustaka Amani : Jakarta]


- Kumpulan do’a harian

1. Do’a menjelang pagi

اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَاِلَيْكَ النُّشُوْرُ 

2. Do’a menjelang sore

اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَاِلَيْكَ المَصِيْرُ 

3. Do’a memohon ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang luas

أَللهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا وَرِزْقًا وَسِعًا وَاِلَى الْخَيْرِ قَرِبْنَا وَعَنِ الشَّرِّ بَعِدْنَا 

4. Do’a agar selamat di agama, dunia, dan akhirat

أَللهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ وَالصِّحَّةَ وَالْعَفِيَةَ فِى الدِّيْنِ وّالدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ 

5. Do’a sesudah sholat sunnah qobliyah subuh

اَللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَاِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ وَحَمَلَةَ الْعَرْشِ وَرَبَّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَجِرْنِى مِنَ النَّارِ #
 اَللهُمَّ اَجِرْنِى مِنَ النَّارِ 7* # اَللهُمَّ اَدْخِلْنِى الْجَنَّةَ 7* 

6. Do’a menghilangkan penyakit pada diri sendiri

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 3* اَعُوْذُ بِعِزَّتِهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا اَجِدُ وَاُحَذِرُ 

[Zuhri, Mohammad, Terjemah Juz ‘Amma, 1994, Pustaka Amani, Jakarta]


Penyebab kefakiran :

1. Turu wuda (tidur telanjang)

2. Nguyuh wuda (buang air kencing dengan telanjang)

3. Mangan karo nanggung junub (makan dengan keadaan masih junub)

4. Nyapu umang nang wektu mbengi (menyapu rumah di malam hari)

5. Mlaku nang ngarepe wong tua (berjalan didepan orang yang sudah tua)

6. Sendehan nang gawang lawang (sandaran di pintu)

7. Mangan karo turu miring (makan sambil tidur miring)

8. Ngobong kulit bawang / brambang (membakar kulit bawang pituh / merah)

9. Ngundang wong tua karo jenenge wong tuane (memanggil orang tua dengan nama aslinya)

10. Lungguh nang undak-undakan lawang (duduk di tanjakan pintu)

11. Wudhu nang talang (berwudhu di air yang jatuh dari atap rumah ; di rumah jawa biasanya ada semacam jalur air di atap rumah,sehingga ketika hujan air akan terfokus pada jalur. Jalur itu disebut talang. Dan jika hujan air yang jatuh melewati talang tersebut bak air terjun)

12. Ndondomi klambi ora dicopot (menjahit baju tanpa melepasnya)

13. Gegampang sholat (menganggap enteng sholat)

14. Cepet-cepet metu kang mesjid ba’da sholat subuh (cepat-cepat keluar dari masjid setelah sholat subuh)

15. Do’a ala meng anak (mendo’akan buruk kepada anak)

16. Nulis karo pulpen / patelot sing wis tugel / rusak (menulis menggunakan pulpen atau pensil yang sudah patah atau rusak)

17. Ora gelem do’aaken wong tua (tidak mau mendo’akan orang tua)

18. Katokan karo ngadek (memakai celan dengan berdiri)

19. Keset / males (malas)

20. Nyerbeti rai karo klambi (mengelap muka menggunakan pakaian)

21. Ora gelem ngresiki umah kemangga / sawang (tidak mau membersihkan rumah dari sarang laba-laba)

22. Mangkat gasikk meng pasar (berangkat awal ke pasar)

23. Baline keri kan pasar (pulangnya terakhir dari pasar)

24. Ora gelem nutupi wadah-wadah (tidak mau menutupi tempat-tempat)

25. Petetan karo petet sing tugel (bersisiran menggunakan sisir yang sudah patah)

26. Sarungan karo njagong (memakai sarung dengan posisi duduk)

27. Ngirit-ngirit (sangat berhemat)

28. Gegampang nang kabeh perkara (menganggap remeh segala urusan)


- Yang mempercepat turunnya rezeki

1. Ngelakoni sodakoh (melakukan sedekah)

2. Biasakna tangi gasik (membiasakan bangun pagi)

3. Apik tulisane (bagus tulisannya)

4. Apike omongan (bagusnya ucapan)

Kitab Ta’limul Muta’alim

Post a Comment for "CATATAN MONDOK 2"